Y. Niken Sasanti | 16-01-2022 | dibaca 506 kali
SMPN 1 Yogyakarta memiliki branding yaitu Sekolah Berkarakter Unggul dan Peduli Lingkungan. Salah satu dukungan untuk menjadikan sekolah berkarakter unggul dan peduli lingkungan adalah kami mengadopsi gagasan Ki Hadjar Dewantara yaitu menggunakan istilah “Taman” sebagai konsep pendidikan. Taman berarti sebuah tempat bermain, teduh, tenang, dan tentunya menyenangkan. Anak-anak senantiasa gembira berada di taman. Mereka dengan senang hati menghabiskan waktu di taman. Kami ingin SMPN 1 Yogyakarta menjadi sebuah taman seperti konsep Ki Hadjar. Pendidikan haruslah menyenangkan, belajar adalah proses kegembiraan. Ketika lonceng sekolah berbunyi semestinya sebuah tanda dimulainya kegembiraan. Lalu ketika lonceng pulang berbunyi anak-anak akan enggan untuk pulang karena ia tak ingin kesenangannya berhenti. Itulah sekolah sebagai sebuah taman yang kami impikan, yaitu Taman Satria Siaga.
Selain taman sebagai konsep untuk menyebut sekolah kami, kami juga membangun taman yang sesungguhnya yang terletak di berbagai area di sekolah, antara lain di depan ruang kepala sekolah dan ruang tata usaha, di depan setiap kelas, dan di berbagai tempat lainnya. Di dalam taman satria siaga ada monumen kecil untuk mengenang jasa dua pahlawan pelajar dari sekolah kami, yaitu Muhammad Wardani dan Djohar Nurhadi yang gugur dalam pertempuran Kotabaru pada tanggal 7 Oktober 1945. Jasa mereka tak cukup hanya dikenang, namun dijadikan sarana pendidikan karakter untuk para siswa SMPN 1 Yogyakarta. Khususnya pendidikan karakter untuk membangkitkan jiwa nasionalisme, untuk menginspirasi anak-anak melakukan kebaikan yang tulus dan berjuang di masa kini tanpa pamrih. Harapannya anak-anak pun akan bisa menjadi pahlawan-pahlawan di lingkungannya masing-masing, di masyarakat, maupun menjadi pahlawan bangsa.
Mungkin baik bila ingatan kita disegarkan kembali bahwa untuk mengenang 21 pahlawan yang gugur dalam pertempuran Kotabaru, ada Monumen Pertempuran Kotabaru yang terletak di sebelah barat gedung SMA Bopkri I Yogyakarta. Sedangkan 21 pahlawan yang gugur adalah Suroto, Wardani, Abubakar Ali, A. Jajuli, Faridan M. Noto, I Dewa Nyoman Oka, Sabirin, Suparmo, M. Juwadi, M. Saleh, Bagong Ngadikin, Soedjijono, Sarwoko, Soebarman, Djohar Nurhadi, Soenardjo, Atmo Sukarto, Oemoem Kalipan, Trimo, Djasman, Soepadi, dan lain-lain yang sebagian nama-nama tersebut diabadikan menjadi nama jalan-jalan di sekitar Kota Baru. Dua di antara mereka, yaitu Wardani dan Djohar Nurhadi berasal dari SMPN 1 Yogyakarta dan nama beliau kami abadikan dalam monumen kecil di Taman Satria Siaga. (YNS)